welcome to my blog

welcome

welcome

Minggu, 27 Oktober 2013

definisi kalimat efektif dan contoh kalimat efektif

tugas bahasa indonesia

Kalimat Efektif

adalah kesatuan yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan.
Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa. Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis.

Beberapa syarat pada kalimat efektif :
  • Kalimat tidak bertele-tele dan harus sistematis.
  • Kalimat yang padu menggunakan pola aspek-agen-verbal atau aspek- verbal-pasien.
  • Diantara predikat kata kerja dan objek penderita tidak disisipkan kata daripada / tentang.
  • kesepadanan dan kesatuan;
    b. kesejajaran bentuk;
    c. penekanan;
    d. kehematan dalam mempergunakan kata;
    e. kevariasian dalam struktur
rasional kalimat efektif adalah kalimat yang harus mencakup syarat kelengkapan unsur sebuah kalimat karena sangat menentukan kejelasan sebuah kalimat. Oleh sebab itu sebuah kalimat harus memiliki paling tidak subjek dan predikat. Kalimat yang lengkap ini harus ditulis sesuai dengan Ejaan yang disempurnakan (EYD).

ciri-ciri kalimat efektif :
  1. Kesepadanan
kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu subjek, predikat, objek dan keterangan.
contoh : roy (S) pergi (P) ke puskesmas (KT).
Tidak Menjamakkan Subjek
Contoh:
Banu pergi ke kampus, kemudian Tomi pergi ke perpustakaan (tidak efektif)
Tomi pergi ke kampus, kemudian ke perpustakaan (efektif).

2. Ketelitian dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata

Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda)
Contoh:
Mahasiswi perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (tidak efektif)
Mahasiswi yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah. (efektif).

3.Kehematan

Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
Contoh:
Dia sudah menunggumu sejak dari pagi. (tidak efektif)
Dia sudah menunggumu sejak pagi. (efektif).

beberapa kriteria yang perlu diperhatikan untuk dapat melakukan penghematan, yaitu:
a. Menghilangkan pengulangan subjek.
b. Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
c. Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
d. Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.

Senin, 21 Oktober 2013

Tugas Grafik Komputer Dan Pengolahan Citra 3KA33

Membuat Garis dengan Library OpenGL

TUGAS GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA
MEMBUAT GARIS DENGAN OPENGL

Sabtu, 05 Oktober 2013

Pentingnya Berbahasa Yang Baik Dan Benar Dalam Sistem Informasi

     Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Sebagaimana kita ketahui, bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Masing-masing mempunyai makna, yaitu hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau konsep yang diwakili kumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa disusun secara alfabetis, atau menurut urutan abjad, disertai penjelasan artinya dan kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus.Penggunaan bahasa itu sendiri berbeda pada setiap masyarakat dan memiliki aturan yang berbeda pula pada masing-masing pemakaian bahasanya. Sebagai rakyat Indonesia, sudah menjadi kewajiban dan sudah menjadi hal yang lazim pada semua kalangan masyarakat di Indonesia untuk menggunakan Bahasa Indonesia.

     Penggunaan Bahasa Indonesia dalam masyarakat kita ini terutama di Ibu Kota memang sudah lazim digunakan, namun banyak yang tidak menggunakan aturan berbahasa Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sementara aturan dalam Bahasa Indonesia sendiri bervariasi dalam penggunaannya. Pentingnya penggunaan Bahasa Indonesia yang baik benar dalam masyarakat kita diperlukan sebagai penyetaraan dalam bersosialisasi dengan sesama rakyat Indonesia.


Ragam Bahasa

Ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian.
Berbeda dengan dialek yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakai.Variasi tersebut bisa
berbentuk dialek, aksen, laras, gaya, atau berbagai variasi sosiolinguistik lain, termasuk
variasi bahasa baku itu sendiri. Variasi di tingkat leksikon, seperti slang dan argot,
sering dianggap terkait dengan gaya atau tingkat formalitas tertentu.

beberpa Jenis ragam bahasa : Berdasarkan pokok pembicaraan, ragam bahasa dibedakan antara lain atas:· Ragam bahasa undang-undang. Ragam bahasa jurnalistik· Ragam bahasa ilmiah· Ragam bahasa sastra

ragam bahasa dibedakan atas:

1.   Ragam lisanRagam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehinggasituasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian.

 Ciri-ciri ragam lisan :· Memerlukan orang kedua/teman bicara;· Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu;· Hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.· Berlangsung cepat;· Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu; 

Contoh ragam lisan yang antara lain meliputi :· Ragam bahasa cakapan· Ragam bahasa pidato· Ragam bahasa kuliah· Ragam bahasa panggung

Menggunakan tata bahasa yang baik dan benar sangatlah dianjurkan

agar orang lain dapat menganggap atau bahkan tidak meremehkan kita, sebabdengan bahasa yang kita gunakan oranglain akan dapat menilai apakah seseorangtersebut orang berpendidikan dan juga sekaligus mengetahui bagaimana ciriataupun sikap dari orang tersebut .
bagi semua penerimanya, maka dari itu penggunaan tata bahasa itu sendiri haruslah
sangat diperhatikan. Dalam bidang sistem informasi itu sendiri terdapat banyak
pembahasan mengenai informasi-informasi dan tekhnik pengolahannya. Tentunnya
akan sangat dibutuhkan olah bahasa yang baik pula untuk penyampaian sistem itu sendiri.

Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur

a). Ragam Bahasa Berdasarkan Daerah (logat/diolek)
Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa.
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di
Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali,
Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda-beda.
Misalnya logat bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak pada pelafalan “b” pada
posisi awal saat melafalkan nama-nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi,
dan lain-lain. Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan “t” seperti
pada kata ithu, kitha, canthik, dll.

b). Ragam Bahasa berdasarkan Pendidikan Penutur
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda
dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari
bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur
yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo,
pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya
mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam
kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.

c. Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan)
atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab,
dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga
mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan
atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur
dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa
baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi
tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya,
makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.

Bahasa baku dipakai dalam :
Pembicaraan di muka umum, misalnya pidato kenegaraan, seminar, rapat dinas memberikan
kuliah/pelajaran.
Pembicaraan dengan orang yang dihormati, misalnya dengan atasan, dengan guru/dosen, dengan
pejabat.
Komunikasi resmi, misalnya surat dinas, surat lamaran pekerjaan, undang-undang.
Wacana teknis, misalnya laporan penelitian, makalah, tesis, disertasi.